Selasa, 04 Februari 2020

Kecerdasan Budaya dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (Advokat | Pengacara Wonosobo)


Kecerdasan Budaya dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian
Editor: Arif Rudi S

Kecerdasan budaya merupakan kemampuan individu untuk berfungsi efektif dalam lingkungan budaya yang beragam. Pasukan pemeliharaan perdamaian Indonesia terbukti memiliki kemampuan yang lebih tinggi  dalam penugasan di negara lain yang berbeda budayanya dibandingkan dengan pasukan dari negara yang lebih homogen apabila ditinjau dari segi kecerdasan budaya dipengaruhi oleh:
a.  Indonesia adalah salah satu negara paling majemuk di dunia;
b. rakyat Indonesia dipengaruhi secara kuat dengan penghayatan internal yang dalam tentang (misalnya  folklor: lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung dan sebagainya)
c. orang Indonesia mempersepsi dan dipersepsi rekan kerja asing sebagai individu yang bersedia menyesuaikan diri untuk mewujudkan iklim kerja kelompok yang positif.

Pada penelitian Dr. Eri R. Hidayat terhadap pilihan moda keputusan dan kompetensi lintas budaya dalam operasi perdamaian internasional (studi perbandingan pasukan pemelihara perdamaian Indonesia (Indobatt) dan Perancis (French QRF), diperoleh hasil bahwa kecerdasan budaya metakognisi yang dimiliki Indobatt memberikan kemampuan untuk mempelajari interaksi lintas budaya sehingga terjadi perluasan kognisi budaya yang menghasilkan intuisi budaya yang kuat daripada French QRF yang relatif homogen. Hal itu dapat dijadikan dugaan awal bahwa apabila penelitian tersebut dilakukan terhadap pasukan perdamaian yang lain, mungkin hasilnya akan sama.

Sumber:
LJ UTS Semester I,Socio-Cultural Competence and Resilience.Arif Rudi S.DRK, Unhan, 2014.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fakta Pengadilan Agama Wonosobo (I)

Penyelesaian Konflik Agraria

Penyelesaian Konflik Agraria Konflik agraria sering terjadi akibat tumpang tindih kepemilikan atau penggunaan lahan antara masya...