Minggu, 02 Februari 2020

Tipe Pemimpin yang Cocok dengan National-Culture-Indonesia (Advokat | Pengacara Wonosobo)


Tipe Pemimpin yang Cocok dengan National-Culture-Indonesia

Editor: Arif Rudi S

Hasil penelitian Hofstede (1980) dan Trompenaars & Turner (1997) mengelompokkan negara-negara Asia pada kategori tertentu. Menurut Hofstede national culture dipengaruhi oleh perbedaan budaya yang bersumber dari individualisme dan kolektivisme, maskulinitas dan feminitas, orientasi jangka panjang, power distance dan uncertainty avoidance.

Indonesia sendiri adalah termasuk negara Asia yang memiliki kemiripan budaya dengan negara-negara Asia lainnya. Pada aspek power distance yang diukur oleh Hofstede Indonesia termasuk memiliki skor power distance yang tinggi yaitu 78, bersama negara-negara Asia lain seperti Malaysia, Filipina, negara-negara Arab, dan Singapura. Sedangkan negara-negara latin dan negara-negara barat memiliki power distance yang rendah.
    
Dalam aspek uncertainty avoidance Indonesia termasuk memiliki skor yang rendah dengan ranking 41 dari 46 negara yang di-ranking. Dalam aspek individualisme Indonesia memiliki skor yang rendah pula artinya Indonesia adalah negara yang memiliki kolektivisme tinggi.
     Dalam segi maskulinitas Indonesia mendapatkan skor rendah. Akan tetapi dari segi Long term orientation, negara-negara Asia lebih tinggi skornya daripada negara-negara barat.
    
Dari aspek-aspek tersebut tampak bahwa agar Indonesia bisa maju, maka sosok pemimpin yang tegas dan keras, akan tetapi adil dan mementingkan rakyat banyak serta tidak korupsi sangat dibutuhkan. Negara-negara macan Asia seperti Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan berhasil bangkit menjadi negara maju karena dipimpin oleh orang-orang otoriter tetapi tidak mementingkan diri sendiri. Indonesia harus dapat berkaca dari negara-negara tersebut (mengingat kemiripan dalam berbagai aspek tersebut) agar  Indonesia dapat menjadi negara maju namun tetap berdasarkan prinsip demokrasi.

Sumber:
LJ UTS Semester I,Socio-Cultural Competence and Resilience.Arif Rudi S.DRK, Unhan, 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fakta Pengadilan Agama Wonosobo (I)

Penyelesaian Konflik Agraria

Penyelesaian Konflik Agraria Konflik agraria sering terjadi akibat tumpang tindih kepemilikan atau penggunaan lahan antara masya...