Faktor Budaya yang Bisa Memengaruhi Tiga
Konteks Sosial Negosiator
Editor: Arif Rudi S
Faktor budaya dapat memengaruhi tiga konteks sosial
negosiator, yaitu:
A. Dyadik
Antar individu tokoh masyarakat yang memberi
pengaruh besar terhadap pengikutnya. Seorang tokoh adat yang keputusannya
diikuti oleh warga yang pro perusahaan tambang, sedangkan warga kontra lebih
mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka. Maka, seorang negosiator harus
dapat melihat aspek ini dalam mencari jalan penyelesaian terhadap perselisihan tersebut.
B. Grup
Ketika musyawarah dilaksanakan salah satu pihak
merasa tidak dilibatkan dalam musyawarah. Menurut pihak kontra, musyawarah
harus dilaksanakan dengan adil dan keputusannya harus melibatkan semua pihak. Sedangkan
bagi pihak yang pro perusahaan tambang, keputusan yang sudah dibuat oleh
pemimpin mereka sudah melalui prosedur yang sah dan wajib diikuti. Negosiator
perlu melihat proses yang terjadi ini dari awal terbentuknya perselisihan
sebelum grup-grup ini terbentuk agar ditemukan penyelesaian terbaik.
C. Network
Faktor budaya dapat memengaruhi konteks sosial dari
negosiator. Dalam konflik selalu ada pihak lain yang lebih luas selain dari kelompok
masyarakat yang bertikai, yaitu adanya perusahaan, pemerintah dan pihak lain.
Dalam kasus masyarakat yang tidak memiliki referensi histori ketika harus
berhadapan dengan korporasi, kedudukan warga pro menjadi lemah karena
pengetahuan dan pengalaman mereka tidak cukup.
Sumber:
LJ
UAS. Conflict Intervention. Arif Rudi S. DRK Unhan, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar