Transformasi
Konflik
Editor: Arif Rudi
S
Apabila terjadi konflik, maka
terciptanya perdamaian akan tergantung pada transformasi hubungan antar
kelompok (transformasi konflik). Kamus
Besar Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa transformasi adalah, “perubahan rupa baik
bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya.” Sehingga transformasi konflik dapat diartikan:
perubahan hubungan antar kelompok (baik bentuk, sifat, fungsi dan sebagainya)
yang dapat memengaruhi terciptanya perdamaian.
Terdapat tiga hal yang
dapat melahirkan dan memengaruhi suatu tujuan, yaitu Sifat (nature) - yang ada
dalam diri dan sekeliling individu; Kultur,
ada dalam diri individu yang dinternalisasi sebagai nilai dan norma; Struktur, adalah sebagai pelembagaan dan
sanksi-sanksinya. Sifat dan Kultur yang dalam diri individu, serta Sifat dan Struktur
di luar diri individu, memberikan pandangan manusia tentang kebebasan untuk
mengembangkan kapasitas spiritual manusia.
Adanya aktor yang
berkelompok, berdasar ras dan kelas, kota dan negara, gender dan generasi. Di
mana masing-masing aktor tersebut memiliki kebutuhan dasar yang berasal dari Sifat
(Nature), nilai dari Kultur, dan minat
dari Struktur. Tujuan-tujuan tersebut dapat berupa pasangan positif
(harmonisasi, kesesuaian) yang berpotensi mencapai perdamaian; atau pun bisa
berupa pasangan negatif (ketidakharmonisasi-ketidaksesuaian) yang dapat
menimbulkan konflik.
Konflik dapat
berputar-putar dalam suatu “Lingkaran Setan.” Berikut adalah gambar lingkaran
tersebut:
Konflik diawali dengan timbulnya rasa
frustrasi atas suatu keadaan yang mengakibatkan polarisasi yang menguat. Di
tengah polarisasi akan timbul dehumanisasi yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap
pihak lainnya, yang memunculkan perlawanan (agresi) yang memicu korban sehingga
mengakibatkan trauma. Korban yang mengalami trauma akan timbul rasa dendam dan
menginginkan kekuasaan, sedangkan pelaku kekerasan adalah pihak yang memiliki
kekuasaan. Itulah yang disebut sebagai “Lingkaran Setan” konflik.
Sumber:
Kelompok
I. PCR Co 3. Mata Kuliah Nature of Conflict – Dr. Ichsan Malik, Unhan, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar